“Anak
Rimba”
Sosialisasi, harapan dan Sasaran Program
Oleh Amjoni Putra
Fk
Renah Pamenang
Kecamatan Renah Pamenang merupakan kecamatan yang ikut
berpartisipasi pada Program Nasional Mandiri Pedesaan (PNPM-Mandiri Pedesaan) di mulai sejak tahun
2010 sampai sekarang (2013) yang di ikuti oleh empat desa yaitu Desa
Meranti,Desa Rasau,Desa Bukit Bungkul dan Desa Lantak Seribu. Beranjak dari sebuah gagasan sasaran dan
tujuan program Pnpm mandiri
perdesaan yang menggunakan konsep pemberdayaan masyarakat (Community devolopment) sebagai pendekatan operasionalnya.
Peran Fasilitator kecamatan sebagai pelaku
program dalam melakukan penguatan atau peningkatan kapasitas masyarakat dan
pemerintahan lokal dalam tahap perencanaan pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan
Pnpm Mandiri Perdesaan sangatlah penting
keberadaanya dalam memfasiilitasi setiap tahapan kegiatan pnpm mandiri
perdesaan.
Selaku
fasilitator kecamatan yang baru di tempatkan dan melaksanakan tugas di
kecamatan renah pamenang bersama dengan pelaku-pelaku pnpm mandiri perdesaan lainya tentunya di tuntut
berperan aktif melakukan pendekatan dan mensosialisasikan program sehingga
nantinya dapat tercapai prinsip sasaran dan tujuan program. Adapun upaya yang di lakukan dengan mengunjungi warga masyarakat yang ikut
berpartisipasi dan memperoleh manfaat dari program pnpm mandiri perdesaan
khususnya di kecamatan renah pamenang.
Di salah satu desa di kecamatan renah pamenang yaitu desa lantak seribu
terdapat suatu perkampungan yang di huni oleh orang rimba. Orang rimba adalah
sekelompok orang yang hidup di hutan (rimba)
atau biasanya mereka di sebut sebagai suku “Kubu”. Dalam Kehidupan
keseharianya orang rimba mengandalkan potensi alam dalam mempertahankan
kehidupanya mereka berburu binatang
hutan”Babi Hutan,ikan sungai sebagai sumber makanan. Karena kebiasaan mereka berpindah dari lokasi hutan yg satu ke lokasi hutan
yang lain jika sumber makanan telah habis/langka dapatlah disebut suku yang nomeden
tidak menetap. Lain halnya dengan orang rimba yang berada di desa lantak seribu sejak
mereka di relokasi oleh dinas sosial dengan bantuan Rumah tinggal Orang rimba
telah mulai merubah kebiasaan mereka dengan tidak berpindah. Di dapati di
dalam perkampungan “Padang Durian” terdapat waraga orang rimba yang berjumlah delapan puluh orang
Fasilitator Kecamatan di temani oleh Kpmd Desa
Lantak Seribu saudara Sholeh menelusuri perkampungan “Padang durian” yang mana medanya
tidaklah terlalu jauh dari pusat desa dengan kondisi jalan yang masih tanah.
Hal tersebut terungkap setelah di lakukakan wawancara dengan salah seorang
kepala suku atau biasa di sebut Tumenggung”Leman” bahwa beliau menyatakan bahwa
dalam berhubungan dengan pemerintahan sangatlah sulit (kompleksitas) baik desa maupaun kecamatan. mereka dianggap tidak
mau berpartisipasi sedangkan dalam kenyataanya mereka sangat ingin memperoleh
hak selaku warga negara seperti kartu tanda penduduk(KTP) dan mereka juga ingin di daftar sebagai pemilih dalam
pemilihan umum. dari hal ini penulis menangkap bahwa karena keterbelakangan
mereka akan pendidikan dan tidak tersampainkanya informasi dengan baik.
Ada sesuatu yang menggugah penulis sesuai dengan prinsip dan sasaran
program PNPM Mandiri perdesaan khususnya dalam bidang pendidikan dan serta
tidak tertutup kemungkinan bidang lainya, bahwa sudah ada lima orang anak
mereka yang sudah mulai mengenyam pendidikan umum setingkat sekolah dasar (SD)
.hal ini dapat di artikan bahwa orang rimba yang selama ini tidak mau ataupun
sulit untuk diberdayakan tidaklah benar sepenuhnya.telah terjadi pergeseran
peradaban dalam kehidupan mereka.
Kunjungan dan sosisalisasi akan program pnpm
mandiri di perkampungan ini mendapat tanggapan positif dengan penuh harapan hal
itu di utarakan secara langsung oleh tumenggung “Leman” kepada faslitator
kecamatan agar nantinya melalui program ini dapat memeberikan kontribusi untuk
keberlangsungan pendidikan generasi mereka sampai ke bangku kuliah. mereka
“orang rimba” menyatakan mau dan ingin berpatisipasi dalam kegiatan ini. Semoga
saja prinsip-prinsip program dapat kita laksanakan walaupun nantinya mereka
memerlukan suatu penerapan khusus dalam pelaksaanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar