Selamat Datang DiBlogspot PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Merangin

Sabtu, 31 Agustus 2013

Terharu Disapa yang Terhormat




FASILITATOR DESA SELAKU KPMD:
“Terharu Disapa yang Terhormat”

Oleh: Toni Suherman
FK Tabir Ulu
         Pemberdayaan Masyarakat dan Desa/Kelurahan adalah upaya untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian masyarakat desa dan kelurahan yang meliputi aspek ekonomi, sosial budaya, politik dan lingkungan hidup melalui penguatan pemerintahan desa dan kelurahan, lembaga kemasyarakatan dan upaya dalam penguatan kapasitas masyarakat (Permendagri No.7 Tahun 2007 tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat)

           Fasilitator Desa atau yang disebut juga dengan KPMD atau Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah anggota masyarakat desa/ kelurahan setempat, yang memiliki pengetahuan, kemauan dan kemampuan dalam membantu mendorong (memberi motivasi) dan menggerakkan masyarakat desa/ kelurahan untuk berpartisipasi dan memiliki peran dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipatif. Pembangunan Partisipatif adalah pembangunan yang dilaksanakan dari, oleh dan untuk masyarakat (DOUM) meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemanfaatan dan pemeliharaan hasil-hasil pembangunan, serta pengembangan tindak lanjut hasil pembangunan, dengan peran serta seluruh lapisan masyarakat.

       Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. Program ini dilaksanakan melalui harmonisasi dan pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur program, penyediaan pendampingan (tenaga konsultan), dan pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan.


KPMD: Pasukan Berani Sosialisasi
    Dalam program pemberdayaan masyarakat, Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) merupakan “ujung tombak” sosialisasi dan kegiatan program di desa. KPMD adalah pasukan terdepan yang “berhadapan langsung” dengan masyarakat: memberi informasi program, pemahamaman dan bimbingan dalam mengembangkan diri dan membangun desa secara mandiri. Untuk itu semua, KPMD harus keluar-masuk dusun, berkumpul dengan kelompok-kelompok masyarakat dan perangkat desa, juga menjalin komunikasi akrab dengan kelompok ibu-ibu. KPMD merupakan relawan untuk membantu membangun desa yang miskin, bukan profesi atau pekerjaan yang bisa mendatangkan uang banyak. Oleh karena itu, sehari-harinya para KPMD tetap menjalankan pekerjaan rutin mereka. Ada yang tetap bertani, menjadi guru, nelayan, beternak, membuka kios atau salon, tukang ojek dan lain-lain. Meski demikian, demi kemajuan diri, masyarakat dan desanya, mereka siap menjalankan tugas tambahan sebagai kader desa tanpa pamrih.

Modal Menjadi KPMD
      Menjadi seorang KPMD, tak perlu persyaratan pendidikan tertentu. Siapapun orang di desa, bisa menjadi KPMD. Memang ada syaratnya, tapi modal utama untuk menjadi KPMD adalah jujur, memiliki kemampuan dan keinginan kuat untuk maju, memajukan masyarakat dan desanya. Modal lainnya adalah bisa membaca dan menulis, mengenal desanya dengan baik, supel/ pandai bergaul dan dikenal baik oleh masyarakatnya. Di beberapa desa, ada KPMD yang hanya lulusan SD, karena dia dinilai warga memiliki kemampuan tersebut. Percaya diri juga menjadi modal penting bagi seorang KPMD. Sebab, hampir setiap waktu KPMD harus melakukan sosialisasi dengan warga desa, mulai dari para tetangga, tokoh masyarakat, tokoh adat dan agama, hingga Kepala Desa atau para “pejabat” lain di desa. Bila tidak, peristiwa yang dialami KPMD di Desa Pulau Aro  bisa saja terjadi: selalu sakit perut jika akan mengadakan pertemuan/ musyawarah. “Saya paling takut kalau harus berbicara di depan umum. Paman saya selalu datang dan pasti duduk paling depan,” katanya meringis. Rupanya, sang paman adalah orang paling ditakuti di keluarga dan menjadi Kepala Dusun yang disegani.
 
Terharu Disapa yang Terhormat
 (Sa’idah, KPMD di Desa Pulau Aro, Kab. Merangin, Jambi)

       Sebelum menjadi KPMD, Saya hanyalah seorang ibu rumahtangga biasa. Dalam keseharian, Saya terbiasa mengurus anak-anak dan berjualan gorengan di depan sebuah sekolah dasar. Walaupun hasil tak seberapa, pekerjaan itu tetap dijalani karena hanya itu yang dapat dilakukan. Suatu hari, Saya diundang untuk menghadiri pertemuan di Kantor Kepala Desa. Dari sekian warga yang hadir, Saya dipilih menjadi KPMD. Mulanya, Saya ragu dan takut untuk menjalani karena tak memiliki pengalaman dan minimnya pendidikan.

        Diawali dengan pelatihan selama empat hari, ternyata tugas KPMD membawa manfaat sangat berarti. Saya mulai menemukan perubahan pada diri dan mendapat banyak pengalaman berharga, seperti:
·  Merasa terharu dan tidak percaya saat pertama kali mendengarkan kata ”yang terhormat” pada pertemuan/ musyawarah, yang ditujukan untuk Saya.
·    Berkat bimbingan, Saya dapat memberi penjelasan atau menerangkan program
·  Dapat dikenal dan mengenal banyak orang, termasuk Kepala Desa, Camat, pejabat di tingkat kecamatan dan masyarakat lainnya
·   Merasa bangga ketika foto Saya ada di media massa terkait sosialisasi program yang dilakukan
·    Mengetahui kondisi kecamatan dan jalan-jalan desa sekalipun
·    Dapat memfasilitasi acara-acara pertemuan/ musyawarah di desa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENGADUAN PNPM MANDIRI PERDESAAN

Via Web : Klik Disini
Via SMS, Kirim Ke : 0821 1210 9495 / 0857 1030 1234
Via Email : pengaduan@ppk.or.id atau pengaduan@nmc.ppk.or.id
Via Surat : Komp. Bungur Indah No.1 Jl.Bungur, Kemang Utara Jakarta Selatan 12730

Dapat Juga Melalui Fasilitator Kabupaten merangin
Iwan Joni HS : 085378628717
Adiarta : 08127431159
Bayu Pramono : 085211566898

Untuk dapat segera ditindaklanjuti pengaduan yang disampaikan melalui sms, email maupun website ini hendak nya menyertakan beberapa informasi yang relevan dan lengkap, seperti nama program, lokasi dan pelaku yang diadukan

Terima Kasih.

Entri Populer