JEMBATAN GANTUNG MEMBAWA UNTUNG
JIika orang lain hanya memandang
jembatan gantung sebagai sarana transportasi semata. Namun masyarakat desa Bukit
Batu Kecamatan Sungai Manau Kabupaten Merangin Provinsi Jambi melihat hal yang
berbeda. Bagi mereka, jembatan gantung benar-benar membawa untung.
Desa Bukit Batu termasuk satu desa yang berada di Kecamatan
Sungai Manau. Secara Geografis Desa Bukit Batu terletak disebelah Utara Merangin,
ibukota kecamatan dan bisa ditempuh dengan mempergunakan transportasi darat. Adapun
jarak dari desa Bukit Batu ke ibukota kecamatan adalah ± 6 km, ke ibukota
kabupaten ± 48 Km, dan ke ibukota provinsi ± 474 Km. Mata pencaharian penduduk desa pada umumnya adalah
sebagai petani. DesaBukit Batu terdiri
dari 4 dusun dengan penduduk 958 jiwa atau 238 KK, laki-laki 491 jiwa, dan perempuan 468 jiwa
Desa ini sudah merasakan banyak manfaat program PNPM Mandiri
Pedesaan. dengan dampingan Tim Fasilitator Kecamatan ini sejak awal masuknya
PNPM Mandiri Pedesaan hingga terbentuk KPMD dan TPK, banyak tantangan yang
sudah dilalui masyarakat, hingga akhirnya desa ini bisa lebih berdaya dan
mandiri.
Semua itu tidak lepas dari peran serta aktif KPMD,
TPK, dan aparatur desa yang selalu mendukung pelaksanaan program. Begitu juga
masyarakat Desa Bukit Batu khususnya yang menerima manfaat. Apalagi saat ini
sudah terbangun jembatan gantung penghubung ke lokasi ladang/kebun masyarakat.
Sebelum jembatan dibangun masyarakat sangat kesulitan mengelola
ladang mereka. Hal ini disebabkan tiadanya akses jalan penyeberangan, sehingga
harus melalui sungai untuk mencapai ladang mereka. Hasil ladang sering tidak
optimal, terutama saat kondisi air sungai meningkat atau cukup deras untuk
dilalui. Bahkan masyarakat sangat kesulitan mengangkut hasil ladangnya.
Bermula dari hal itulah untuk tahun anggaran 2010 masyarakat
mengusulkan kepada PNPM Mandiri Pedesaan untuk membangun jembatan penyeberangan
atau jembatan gantung.
Sesuai analisis fasilitator teknik dan tim lainnya yang turut
berpartisipasi dalam penyusunan desain dan penghitungan pembiayaan jembatan,
pembangunan dilakukan melalui beberapa tahapan dana PNPM Mandiri Pedesaan,
dengan total dana Rp 229.230.000 ditambah swadaya masyarakat sebesar Rp
7.475.000 yang dikelola oleh Tim Pengelola Kegiatan.
Pembangunan jembatan ini tidak terlepas dari peran serta dan
masukan dari berbagai pihak terutama Tim pemantau kegiatan dilapangan bersama
tim fasilitator. Hal ini membuat TPK bersemangat dan bertambah wawasannya
karena ada hal-hal yang secara teknis mereka belum pernah diketahui sebelumnya.
Sebelum pekerjaan jembatan dilaksanakan, Kader Teknis, PL serta
TPK melakukan survei lokasi yang akan dikerjakan dan harga material, upah.
Walaupun dana belum dicairkan, masyarakat sangat antusias untuk segera melakukan
pembangunan. Masyarakat merasa bahwa kegiatan ini adalah tanggung jawab bersama
dan kegiatan ini adalah milik masyarakat,
Kini masyarakat sudah mulai merasakan manfaat dari kegiatan ini.
Jembatan yang menjadi akses transportasi penghubung dari permukiman warga ke
lahan pertanian masyarakat ternyata memang sangat membantu meningkatkan
perekonomian. Mereka dengan mudah dapat mengelola lahan pertaniannya, bisa
menyeberang mengangkut hasil pertanian mereka tanpa harus menggunakan rakit dan
perahu lagi. Jembatan tersebut juga mendukung kegiatan lainnya dari masyarakat
setiap harinya. Jembatan gantung itu akan menjadi urat nadi bagi mata
pencaharian masyarakat setempat.
Berbagai kesulitan yang dialami dalam mengelola perkebunan
akhirnya tuntas dengan kehadiran jembatan gantung. Saat ini hasil kebun sudah
bisa dinikmati dengan maksimal.
Disatu sisi, jembatan gantung boleh saja dipandang hanya sebagai
sarana transportasi. Tapi bagi masyarakat Desa Bukit Batu, jembatan ini adalah
urat nadi perekonomian. Sebab dari jembatan ini pula, kran ekonomi yang
sebelumnya sedikit tertutup, kini terbuka selebar-lebarnya. (Bambang Indrayadi - FT Sungai Manau)