INTEGRASI PNPM-MP DENGAN DIKDAS
DAN MEMBERDAYAKAN PELAKU
Oleh:
Toni Suherman
FK Tabir Ulu
Pembangunan
gedung madrasah Nurul Imaniyah desa Kapuk yang didirikan melalui dana Bantuan
Lansung Masyarakat (BLM) kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di desa Kapuk,
kecamatan Tabir Ulu merupakan respon positif masyarakat desa setempat terhadap
minimnya prasarana pendidikan yang dimiliki, dan merupakan wujud antusiasme
masyarakat, terutama terhadap ketersediaan prasarana yang menunjang pendidikan
dasar (DIKDAS) khususnya pendidikan dasar agama islam. Prasarana pendidikan
dasar dilokasi desa tersebut jumlahnya tidak seimbang dengan jumlah pemanfaat
yang ada pada desa setempat, yaitu 47 orang siswa, yang hanya menggunakan
ruangan berukuran 5 meter x 5,5 meter.
Sebelumnya,
kegiatan belajar mengajar madrasah bertempat di bangunan Balai Desa. Hal ini
tentu saja belum mampu mencapai tingkat ideal proses belajar mengajar.
Permasalahan yang cukup signifikan adalah seringnya ruang madrasah yang ada di
balai desa tersebut digunakan untuk rapat koordinasi program pembangunan desa,
kegiatan kepemudaan atau karang taruna desa, kegiatan PKK dan kelompok
pengajian serta kegiatan kelompok tani, serta acara semacam itu yang cukup
padat.
Melalui
integrasi perencanaan program PNPM Mandiri Perdesaan dengan perencanaan
pemerintah desa, dan masyarakat, maka disepakati pembangunan madrasah ini
menjadi prioritas usulan kegiatan yang diprakarsai pembangunannya oleh Tim
Pengelola Kegiatan (TPK) desa Kapuk. Berdirinya madrasah di desa ini juga
mengindikasikan bahwa masyarakat desa Kapuk sudah sangat peduli terhadap
pendidikan dasar khususnya pendidikan dasar agama islam.
Menurut
pengakuan Yuli Santi, salah satu wali murid madrasah, pembangunan madrasah
merupakan hal yang sangat menggembirakan, karena bangunan tersebut akan
menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih kondusif.
Pemilihan
lokasi pembangunan madrasah yang berdampingan dengan Sekolah Dasar merupakan
upaya mewujudkan integrasi pola ruang pendidikan dasar yang terpadu. Dengan
pemanfaatan pada pagi hari sampai tengah hari untuk pendidikan formal Sekolah
Dasar Negeri dan penggunaan pada tengah hari sampai sore hari untuk kegiatan
pendidikan dasar agama islam atau madrasah. Berdiri diatas lahan desa seluas 15
x 25 meter, bangunan ini merepresentasikan jerih payah banyak pihak.
Bersumber
dari dana BLM kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan tahun anggaran 2008 sebesar Rp.
320,564,300,- dan disupport oleh pemerintah desa dengan hibah lahan senilai Rp.
40,500,000,- serta swadaya masyarakat sebesar Rp. 1,200,000,- ditambah dengan
HOK sebanyak 84 Pekerja untuk pekerjaan pembersihan lokasi dan pembangunan
pagar madrasah sedangkan untuk organisasi Tim Pengelola Pemeliharaan Parasarana
(TP3) telah terbentuk sejak bangunan madrasah selesai dibangunan seratus persen
dan diserahterimakan kepada masyarakat.
Mereka
juga mewajibkan orangtua murid sebagai bagian dari TP3. Yang dikoordinir
langsung oleh KPMD laki-laki desa tersebut sebagai motivator pemeliharaannya. Mekanisme
kerja operasional pemeliharaan dilakukan oleh pengelola madrasah. Sementara untuk
perawatan berskala besar dilakukan oleh pemerintah desa Kapuk melalui gotong
royong warga. Sementara untuk operasional madrasah tetap dibebankan kepada
orang tua murid dengan sistim iuran sesuai kemampuan masing-masing dari orang
tua murid, sedangkan untuk tenaga kebersihan dan sistim pengamanan para siswa
terhadap kendaraan yang lalu lalang di tepi jalan madrasah, terdapat tenaga
sukarela dari pemuda setempat.
Integrasi
perencanaan PNPM Mandiri Perdesaan dan perencanaan pemerintah desa dapat
digambarkan sebagai transformasi dari program pemerintah menjadi program dari,
oleh dan untuk masyarakat. Selain itu, proses ini adalah salah satu upaya untuk
memulihkan kapital sosial, religi dan degradasi moral serta pengorganisasian
relawan ataupun kader desa serta pelaku PNPM Mandiri Perdesaan desa setempat demi
meningkatkan partisipasi masyarakat, khususnya di bidang pembangunan sumber
daya manusia sesuai prinsip utama PNPM Mandiri Perdesaan yang bertumpu kepada
pembangunan sumber daya manusia.
Selain
konsentrasi pada integrasi perencanaan dan integrasi pola penggunaan ruang
belajar mengajar antar madrasah dan sekolah dasar negeri yang khusus untuk
pendidikan dasar, kegiatan ini juga mengandung muatan pemberdayaan bagi para
pelaku PNPM Mandiri Perdesaan khususnya dari desa Kapuk yang dilibatkan sebagai
tenaga pengajar sesuai disiplin ilmu yang dimiliki, dari sebanyak 7 (tujuh)
orang tenaga pengajar di madrasah Nurul Imaniyah desa Kapuk, 4 (Empat)
diantaranya merupakan pelaku aktif pada PNPM Mandiri Perdesaan yang di
berdayakan sebagai tenaga pengajar diantaranya Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa
(KPMD) perempuan, Yunita, S.Pd.I, Pengurus Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD),
Liza Diana Putri, S.Pd.I dan Anggota Tim Pelaksana BLM DOK PNPM Mandiri Perdesaan,
Khailani dan Rapani yang juga menjabat sebagai kepala madrasah tersebut. Untuk
program yang telah berjalan dalam rangka aktualisasi keberadaan madrasah
ditengah masyarakat, selain tugas pokok sebagai sarana menimba ilmu baik formil
maupun pendidikan agama, telah dijalankan program safari keliling ketengah
masyarakat sebagai transformasi ilmu pengetahuan secara luas dan kedepan yang
telah digagas oleh pengelola madrasah bersama masyarakat desa setempat ialah
mencari sumber pembiayaan honor guru madrasah sehingga dapat meraih kemandirian
dan kesejahteraan bersama melalui integrasi pendidikan dasar.